Penyakit Diabetes Melitus

Written By Unknown on Selasa, 18 November 2014 | Selasa, November 18, 2014

//
Diabetes Melitus, kedengaran di telinga namanya cukup keren dan enak diucapkan...nama sebuah penyakit yang disini lebih populer dengan sebutan kencing manis ini ternyata termasuk salah satu penyakit yang mematikan. Dan yang lebih membuat bulu kuduk merinding, kematian yang diakibatkan Penyakit Diabetes Melitus ini hampir 75 persen terjadi di negara - negara ketiga, negara miskin dan berkembang. Bagaimana cara mengenal lebih dini gejala gejala seseorang mengidap penyakit ini?. Apa saja yang menjadi pemicunya dan faktor resiko penderita Penyakit Diabetes Melitus? dan bagaimana cara penanganan serta pengobatannya?.


Banyak penderita Penyakit Diabetes Melitus - Kencing Manis yang langsung mentalnya down ketika hasil pemeriksaan medis menunjukan bahwa dirinya terkena penyakit ini. Memang penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang cukup sulit untuk disembuhkan serta membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam pengobatannya. Namun tentu saja "sulit' bukan berarti tidak bisa disembuhkan.




Cara mengatasi  dan penanganan serta pengobatan yang baik dan benar bukan mustahil seorang penderita penyakit ini bisa sembuh secara total. Menurut data dinas kesehatan, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 9 juta orang yang mengidap Penyakit Diabetes Melitus. Tentu saja jumlah ini termasuk mengkhawatirkan, dan bisa saja jumlah sebenarnya jauh lebih besar dari data diatas, kemungkinan itu disebabkan si penderita yang tidak memeriksakan diri dan tidak terdata. Obat Herbal Tradisional


Menurut badan Organisasi Kesehatan Dunia WHO ada beberapa klasifikasi tipe penyakit diabetes melitus seperti yang saya kutip dari wikipedia dibawah ini.

Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes melitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
  
Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin

3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.
Dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
-Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
-Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
-Not insulin requiring diabetes.


Penyakit Diabetes Melitus terjadi disebabkan terlalu tingginya glukosa dalam darah atau penumpukan kadar gula dalam darah yang melebihi ambang batas normal, dalam batasan normal gula darah dalam tubuh kita atau glukosa berkisar 70-110mg/liter. Tingginya kadar glukosa menyebabkan tubuh tidak mampu merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas hal ini kemungkinan disebabkan adanya gangguan pada sekresi insulin, tingginya kadar gula inilah yang menyebabkan komplikasi berbagai penyakit pada penderita Diabetes Melitus.


Penyebab atau pemicu penyakit Diabetes Melitus diantaranya kandungan lemak dalam tubuh yang terlampau tinggi, gangguan virus yang menyebabkan terhambatnya pembentukan insulin, serta faktor genetika. Beberapa tanda - tanda atau gejala seseorang kena penyakit ini adalah jika frekunsi buang air kecil sangat sering dan di luar kewajaran, mudah lapar dan banyak makan namun berat badan justru mengalami penurunan, mudah sekali haus padahal banyak minum, mudah berkeringat serta jantung berdebar - debar. Jika kita merasakan gejala seperti diatas ini alangkah baiknya segera memeriksakan kadar gula ke labolatorium dan dokter ahli. Untuk cara pengobatannya, disamping berobat ke dokter ahli anda bisa memadukannya dengan pengobatan alternatif dengan bahan - bahan herbal alami tradisional. Resep Obat Penyakit Diabetes Melitus Tradisional akan saya tilis pada postingan selanjutnya.


0 komentar:

Posting Komentar